PENGENALAN
DASAR ALAT
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PENGGUNAAN ALAT
Faktor-faktor
yang menentukan penggunaan alat berat adalah:
1. Tenaga
yang dibutuhkan ( Power Required ).
2. Tenaga
yang tersedia ( Power Aviliable )
3. Tenaga
yang dapat dimanfaatkan (Power Useble)
Hubungan antara ketiga
hal tersebut di atas sangat penting untuk diketahui, karena berdasarkan ketiga
hal ini kita dapat menentukan beberapa kapasitas alat yang harus kita pilih
untuk suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Beberapa hal yang
mempengaruhi besarnya tenaga yang akan dimanfaatkan dari alat-alat yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh
ketinggian;
2. Tamperatur
;
3. Koefisien
traksi ;
4. Tahan
gelinding (Roling Resisten);
5. Pengaruh
landai permukaan ( Grade );
6. Tenaga
roda ( Rimpull );
7. Tenaga
tarik (Drawball Pull=BDP);
8. Kemampuan
mendaki jalan (Gradibility);
9. Pengaruh
lain.
Disamping
faktor-faktor di atas, ada beberapa hal yang penting yang perlu dipertimbangkan
dalam menghitung produksi alat dan pemilihan alat yang di gunakan.
Faktor-faktor
tersebut antara lain :
1. Waktu
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan;
2. Material
yang dikerjakan( berat, volum, jenis tanah);
3. Efisiensi
kerja;
4. Kemampuan
operator;
5. Kondisi
medan/tempat alat bekerja;
6. Kondisi
alat yang digunakan.
1. Pengaruh Ketinggian
Yang
dimaksut dengan pengaruh ketinggian disini adalah lokasi atau tempat bekerja
alat terhadap permukaan air laut.
-
Apabila kerapatan udara berkurang, maka
jumlah oksigen persatuan volume dalam udara yang berkurang, sehingga
mempengaruhi proses pembakaran. Berkurangnya tenaga mesin berbanding lurus
dengan bertambahnya ketinggian tempat kerja.
- Untuk mesin 4 (empat), Horse Power (HP) berkurang 3% pada
ketinggian 1.000 ft pertama.
-
Untuk mesin 2 (dua) tak, Horse Power (HP) berkurang 1%.
2. Tamperatur
Apabila
suhu udara naik maka udara mengembang atau kerapatan (density) udara turun, yang akan menyebabkan berkurangnya kandungan
oksigen persatuan volume udara. Hal ini akan mempengaruhi (efisiensi kerja alat berkurang). Oleh karena itu perlu
dilakukan koreksi terhadap HP alat yang dilakukan udara yang berbeda dari
tekanan udara standar.
Horse Power
koreksi diberikan dengan menggunakan rumus:
Dimana: BPHc = (Corrected Brake Horse Power) HP yang di
koreksi
BHPo = (Observed
Horse Power) HP yang di ukur
Po = Observe
Barometric Pressure in inches of mercury
(tekanan
yang di ukur)
Pc = Standart
Barometric Pressure in inches of HG (29,92)
To = Observed
absolute tamperatur = ˚F + 460˚ K
Ts = Standard
absolute tamperatur = ˚F + 460˚ K
3. Koefisien Traksi
Adalah
besarnta tenaga tarik yang menyebabkan selip dibagi dengan berat kendaraan
keseluruhan( untuk Crawler/roda
rantai ) atau besarnya tenaga tarik yang menyebabkan selip dibagi dengan berat
kendaraan yang terlimpah pada roda geraknya( untuk roda ban ).
4. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)
Adalah
tahanan pada roda gerak kendaraan di atas permukaan tanah. Besarnya tahanan ini
bergantung pada permukaan tanah tempat alat bekerja. Tahanan ini didefinisikan
sebagai tenaga tarik ( kilogram/lbs), yang diperlukan untuk menggerakan tiap
ton berat kendaraan dengan muatanya di atas permukaan yang datar dengan
berbagai macam permukaan tertentu.
Rumus
yang digunakan adalah :
Dimana : RR = Rolling
Resistance
P = Tegangan tali
B = Berat total kendaraan
Tabel Rolling
Resistance Untuk Berbagai Macam Kendaraan Dan Jenis Permukaan Tanah
5. Pengaruh Landai Permukaan (Grade)
Jika
sebuah kendaraan melalui jalan yang menanjak, tenaga traksi yang diperlukan
oleh kendaraan akan naik pula, kira-kira akan sebanding dengan tanjakan jalan
yang dilalui. Demikian juga bila jalan menurun, tenaga yang diperlukan
berkurang dengan nilai yang sama seperti jalan menanjak. Landai ( garde ) dinyatakan dalam % ( persen ) ;
yaitu perbandingan antara perubahan ketinggian per satuan jalan misalnya :
sebuah kendaraan dengan berat 1000 kg melewati jalan naik dengan landai 5 % ,
maka tambahan tenaga traksi yang diperlukan = 5% X 1000 kg = 50 kg.
Secara
mudah pengaruh landai (Grade) ini
adalah sebesar 10 kg atau 20 lbs / ton berat kendaraan setiap % grade. Dalam perhitungan kebutuhan
tenaga traksi kita bedakan antara tanjakan dan turunan sebagai berikut:
1. Grade Rasistance
adalah tanjakan yang mengakibatkan bertambahnya tenaga traksi yang diperlukan
2. Grade Assistance
adalah turunan yang mengakibatkan berkurangnya tenaga traksi yang diperlukan.
Jadi total Resistance ( TR).
6. Tenaga Roda ( Rimpull )
Tenaga
roda adalah tenaga gerak yang dapat disediakan mesin kepada roda-roda gerak
suatu kendaraan yang dinyatakan dalam kilogram atau lbs.
7. Tenaga Tarik ( Drawbar Pull = DBP )
Tenaga
yang tersedia pada traktor /
kendaraan yang dapat di hitung untuk menarik muatan disebut Tenaga Tarik Traktor, ialah tenaga yang terdapat pada
gantol (hook) dibelakang traktor
tersebur, yang dinyatakan dalam kilogram atau lbs. Bersnya DPB juga tergantung
pada kecepatan gerak kendaraan.
8. Kemampuan Mendaki Tanjakan ( Gradability )
Kemampuan
mendaki tanjakan ini adalah landai maksimal yang dapat di tambah oleh sebuah
traktor atau kendaraan yang dinyatakan dalam % landai. Kemampuan ini berbeda
pada masing-masing keadaan traktor/kendaraan yang kosong atau yang berisi
muatan atau dalam keadaan menarik muatan atau kecepatan pada gigi yang di pilih
dan sebagainya.
9. Pengaruh Lain
Disamping
beberapa faktor yang telah disebutkan di atas, beberapa hal perlu juga
dipertimbangakan dalam menghitung produksi alat dan pemilihan alat yang akan
digunakan, yaitu:
a. Waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
b. Material
yang di kerjakan
c. Efisiensi
kerja
d. Kemampuan
operator
e. Kondisi
medam kerja
f. Kondisi
alat yang digunakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar