Laman

Rabu, 29 Februari 2012

Placer Mining


Penambangan dengan cara tambang terbuka secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan kepada macam/sifat bahan galian:

1. Untuk menambang deposits yang tidak terkonsolidasi (loose unconsolidated deposits) seperti alluvial gravel, pasir, gold, diamond
2 .Untuk menambang deposit yang berbentuk lapis (bedded deposit) seperti batubara dimana arah penambangan mendatar (lateral)
3. Untuk menambang massive deposit dimana pada umumnya arah penambangan bisa kebawah , keluar dan melebar.

Placer mining dilakukan terhadap endapan mineral hasil dari pada erosi yang ditransport ke bawah oleh aliran sungai dan diendapkan kembali tetapi syaratnya mineralnya tidak mudah pecah dan tidak mudah larut dan harus mineral keras, contoh: gold (emas), diamond, bijih timah.putih, titanium (rutile), platinum, tungsten (scheelite), chromite, magnetite.

Ada tiga macam kegiatan penambangan placer mining yaitu:


1. PANNING (PENDULANGAN)
Penambangan dengan memakai dulang (panning) adalah merupakan suatu kegiatan pencarian golds secara tradisional untuk mencara gold dalam placer deposit dimana air cukup tersedia; dan ore yaitu gold , silver, batu-batu mulia (precious stones) terkonsentrasi berbentuk lapisan-lapisan (layers) dan kantong-kantong. 
Panning hanya bisa dilakukan apabila mineral berharganya lebih berat dari pada ganguenya, bila tidak produksi akan sangat terbatas.  Panning akan berguna untuk maksud “sampling” dan digunakan pada kegiatan eksplorasi, tracing placer deposit menuju sumbernya / vein.
Pan (alat dulang) tidak dimaksudkan sebagai alat produksi pada tambang placer/alluvial, oleh karena berkapasitas sangat kecil, akan tetapi dipakai secara luas/ekstensip untuk tujuan pencarian emas pada suatu lapisan alluvial yang diduga banyak mengandung emas.
Caranya yaitu sejumlah gravel ditaruh dalam pan (dulang) dan dibenamkan dalam air, bongkah-bongkah yang besar yang mengandung lempung (clay) dipecahkan terlebih dahulu dengan tangan, dan batu-batu yang besar disingkirkan .  Kemudian pan (dulang) diputar dalam air agar supaya emas dan begberapa mineral berat berharga mengendap ke bawah, setelah itu dulang dimiringkan dan diputar agar supaya material-materrial ringan terbuang .  Sebentar-sebentar dulang hendaknya digetarkan untuk mengendapkan emas.

2. SLUICING DAN ROCKING
Sluicing dilakukan pada waktu dahulu untuk mendapatkan gold, pada saat ini telah digantikan dengan suatu metoda penambangan dengan produksi lebih besar.  Air dan sluice box dipakai dalam pemisahan ore dari waste.  Kemiringan dari sluice diperlakukan sedemikian rupa agar air dapat mengalir sambil membawa material melalui sluice box.
Alat pencuci ini berbentuk bak dapatdigunakan juga untuk pencucian gravel sebagaimana pan (dulang) , akan tetapi dengan kapasitas yang lebih besar. Untuk keperluan pencucian dengan sluice box, air yang cukup peerlu disediakan.  Bila air tidak mencukupi, sebuah “rocker” (alat pemecah / pemberai batuan) dapat juga dipakai.

Mekanisme pemecahannya dilakukan dengan cara menggoyang “rocker” ke depan dan ke belakang.  Gravel yang berukuran kasar akan tertahan pada screen (saringan) yang kemudian akan dibuang secara periodik, sehingga hanya material-material halus saja yang dapat lolos menuju riffle-riffle (penyekat).  Walau rocker memiliki kapasitas yang lebih kecil dari “sluice” namun lebih cepat dibandingkan dengan pan (dulang).

3. HYDRAULIC MINING (Hydraulic giant dan Ground sluice)

3.1 Hydraulic Giant
Penambangan ini biasa ada pada suatu placer deposit yang luas dan mengandung gravel dan boulders.  Untuk membongkar batuan yang mengandung mineral (deposit) diperlukan air dengan jumlah besar bertekanan tinggi, melalui pipa-pipa dan “nozzles” (giants).
Bila persediaan air mencukupi dan pembuangan tailing tidak bermasalah, maka metoda penambangan “hydraulic giant dan ground sluice” dapat digunakan.
Hydraulic giant (pipa penyemprot) merupakan sebuah alat penyemprot air bertekanan tinggi yang dapat berputar.  Bila sejumlah air yang berada pada ketinggian yang cukup (memiliki “head” yang cukup tinggi terhadap pipa semprot), maka air yang keluar dari “nozzle” (mulut pipa) akan bertekanan tinggi dan akan dapatmemecahkan lapisan tanah yang kemudian mengalir menuju “sluice box”.
Sand, gravel dan mineral-mineral berharga diambil oleh pompa gravel yang kemudian dialihkan kembali menuju sluice atau alat pemisah.
Penanganan solid yang tersuspensi dalam pipa-pipa disebut “hydraulic transport”.  Monitor mampu bekerja pada ketinggian face dari 5 - 20 meter bahkan sampai 50 meter masih dapat dilakukan dengan menggunakan remote controlled monitors.
Kemiringan / slope dari bedrock diperlukan melebihi 2% dan 5% untuk coarse material.  Produksi tergantung kepada tersedianya air dan pressure head yang cukup, ketebalan deposit, ukuran boulder, dan kemiringan bedrock

 3.2 Ground Sluice
Pada penambangan dengan metoda ground sluice , aliran air dengan tekanan tinggi diarahkan pada daerah penggalian (lapisan yang menuruni suatu kemiringan) untuk menggali material berharganya menuju sluice box. Sejumlah air dikumpulkan terlebih dahulu (dibagian hulu) dan dengan tiba-tiba dialirkan dalam satu waktu hingga membentuk satu aliran yang kuat.  Terkadang lapisan yang akan ditambang dengan caraini diberaikan terlebih dahulu dengan menggunakan peledakan.

4. DREDGING

Dredging adalah kegiatan penambangan didalam air pada suatu placer deposit dari detritus type rock material.  Deposit biasanya low grade, tapi mempunyai daeerah yang luas dan juga ketebalan yang besar.
Dredge (kapal keruk) mengapung di atas air melalui “pontoon” dan menggali lapisan yang berada di bawahnya dengan menggunakan rangkaian ember yang berputar (endless string of buckets)

Gravel sebagai hasil galian ditumpahkan ke dalam “hopper” yang kemudian dituangkan ke dalam “washing plant” (alat pemroses).  Material dari hopper dialirkan menuju saringan putar (trommel) , dengan ukuran lubang bukaan bervariasi antara ¼ “ hingga 5/8 “.  Air disemprotkan kedalam saringan  untuk memecahkan bongkahan lempung dan mencuci batuan.  Material-material kasar akan dikeluarkan dan ditampung ke dalam belt conveyor yang disebut stacker, dan ditumpahkan pada suatu tempat di luar dredge (kapal).  Material-material halus akan lolos masukkedalamsluice yang dilengkapi dengan sejumlah penyekat (riffles) dimana mineral berharga seperti gold (emas) akan tertampung.  Tailing yang keluar dari sluice akan diendapkan dibelakang kapal dan membentuk seperti dam (bendungan) yang berfungsi untuk menampung air.  Air yang diperlukan akan diambil / dipompa dari air penampungan tersebut; walaupun air tersebut agak kotor, namun tidak akan memberikan pengaruh pada pendapatan / hasil yang diperoleh.
Pada beberapa kapal keruk (dredge), beberapa peralatan tambahan dipergunakan untuk mendapatkan emas atau mineral berharga lainnya.  Sebuah pelat tembaga yang dilapisi “mercury” (air raksa) merupakan suatu perangkap bagi emas yang berukuran halus.  Jig (alat konsentrasi) yang banyak dipakai disejumlah pabrik pengolahan bisa juga dipergunakan untuk memperoleh emas dan mineral berat berharga lainnya. 


3 komentar:

  1. mantap.
    maju terus mining_09!!
    God Bless.. :D

    BalasHapus
  2. Makasih dah follow!! ikuti terus perkembanganya ya!!! ^_^

    BalasHapus
  3. alat sluice box sampai seberapa mikron daya tanglkap nya terima kasih

    BalasHapus